"Andaikan seorang wanita penghuni surga muncul niscaya segala penjuru bumi akan beraroma wangi dan sinar matahari dan bulan akan hilang."
Secantik apakah bidadari itu? Tidak ada
seorang pun yang dapat mennbayangkan persisnya. Bayangan kita akan
selalu meleset dengan bentuk aslinya. Sebab kita belum pernah
melihatnya, belum pernah mendengar perkataannya, dan belum pernah
menyentuh kehalusan kulitnya. Namun tentang hal itu, ada petunjuknya
dari Al-Quran dan hadits. Al-Quran menyebutkan, "Dan mereka (bidadari)
memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal". QS Al-Kahfi
(18): 31. Sementara dalam sebuah hadits Ibnu Mas'ud disebutkan,
"Kemudian hamba Allah penghuni surga melihat, ternyata di sana ada
seorang bidadari sedang di atas singgasana. Dia memakai tujuh puluh
lapis pakaian, tidak ada satu helai pun dari pakaiannya yang sama
warnanya. Dia melihat sumsum tulang betisnya dari balik daging, darah, tulang, dan pakaiannya." (HR Ibnu Abi Dunya).
Di bawah ini kami rangkumkan penggambaran bidadari dari beberapa hadits Nabi serta perkataan para sahabat yang
mendapatkan berita tentang bidadari itu dari Nabi. Rasulullah bersabda,
"Mahkota di atas kepalanya lebih indah dari dunia dan seluruh isinya."
Dalam Hadits lain disebutkan, kerudung di atas kepalanya lebih baik
daripada dunia dan seisinya. Kalau seikat rambut bidadari terlihat,
aroma wanginya akan tercium oleh orang-orang di barat dan timur. Ibnu
Abbas RA berkata, "Pada suatu hari, kami duduk bersama Ka'ab, lalu ia
berkata, 'Seandainya kedua tangan bidadari diturunkan dari langit dengan
kulitnya yang putih berikut cincin-cincinnya, niscaya bumi akan
bersinar laksana matahari yang menerangi penduduk dunia'." Kemudian ia
berkata, 'Aku hanya berkata tentang tangannya. Lalu bagaimana dengan
wajahnya, kulitnya yang putlh, keindahan, kecantikan, mahkota, yakut,
mutiara, serta batu mulianya'."
Senyum yang Menyinari Surga
Yazid Ar-Raqasyl meriwayatkan, "Aku
mendengar bahwa ada seberkas cahaya bersinar di surga sehingga tak ada
satu pun tempat dl surga yang tidak bersinar oleh cahaya Itu." Kemudian
ditanyakan kepada malaikat, "Cahaya apa itu?" Malalkat menjawab, "Bidadari yang sedang tersenyum kepada suaminya."
Shalih Al-Mari, seorang rawi dari Yazld,
berkata, "Lantaran riwayat ter'sebut, seorang lelaki menangis
tersedu-sedu dari arah majelis, karena merindukan bidadari. la terus
menangis hingga menlnggai dunla."
Dalam kisah lain disebutkan, Ahmad bin Abi
Al-Hawari menuturkan bahwa Ja'far bin Muhammad berkata, "Seorang yang
arif bertanya kepada orang arif iainnya, 'Apakah engkau merindukan
surga?' Orang arif itu berkata, 'Rindukanlah mereka, sesungguhnya cahaya
'wajah mereka adalah cahaya Allah.' Kemudian orang arif itu jatuh
pingsan dan dibawa puiang ke rumah,Selang satu bulan kemudian, ia baru
sadar dari pingsannya."
Anas bin Malik meriwayatkan, "Jika seorang
bidadari meludah di iaut, air laut itu akan menjadl tawar karena
kesegaran air liurnya." Demikian juga yang disebutkan oleh Ibnu Abbas
Tentang keharuman mulutnya ini, Rasuluilah bersabda, "Andaikan seorang
wanlta penghuni surga muncul, niscaya segaia penjuru bumi akan beraroma
wangi, dan sinar mataharl dan bulan akan hilang (karena keindahan
tubuhnya)." (HR Ath-ThabranI).
Al-Quran menyebutkan, "Seakan-akan
bidadari itu permata yakut dan marJan." – QS Ar-Rahman (55): 58.
Sementara secara fislk, Al-Quran menyebutkan, "… dan gadis-gadis remaja
yang sebaya." – QS An-Naba' (78): 33.
Dalam beberapa tafsir, hal Ini berhubungan
dengan keadaan payudaranya, yaitu maslh mengkal. Satu jari bidadari
lebih Indah dan bercahaya daripada matahari dan bulan. Dalam sebuah
hadits diandaikan, jika sebagian tangannya dlperllhatkan ke bumi,
cahayanya akan mengalahkan cahaya matahari dan bulan. Bokongnya besar,
bersih, dan lembut, "Sesungguhnya seorang bidadari menghabiskan tempat
duduk sekitar satu mil." (HR Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar